31 July 2013

Didalam jiwa , itu lah rasa

Ini kisah tentang seorang perempuan
Seorang gadis yang masa itu
Masih kecil dan perawan
Pejamkan mata dan bayangkan saja
Situasinya berada di dalam suatu tempat kecil
Terpuruk yang kau namakan jamban

Aku tidak tahu tentang kamu-kamu
Aku tidak tahu apa cerita kamu
Tapi ini cerita aku maka dengarkan
Ambil mata kamu dan paku

Dengar cerita aku di suatu masa
Ketika dahulu di suatu masa
Menangis sendiri di suatu masa
Tentang diri sendiri di suatu masa

Aku dibesarkan dimanja disayang
Aku dibesarkan dengan segala rasa
Aku dibesarkan dengan penuh cinta
Aku dibesarkan biasa saja

Ayah bonda, kenapa bohong?
Kenapa engkau hendak bohong?
Dulu dikata akulah raja puteri jelita
Sekalian rakyat jelata akan mencemburui jiwa aku
Tapi ayahbonda, dunia tidak mahukan jiwa aku
Yang dihendakkan cuma wajah dan rupa saja
Wahai ayahbonda, kenapa engkau bohong saya?

Aku dibesarkan sebagai seorang gadis
Yang

pendek, busuk, tak cerdik
Aku dikatakan orang
“Hey babi, kenapa engkau sangat jelik?”
Wahai ayahbonda, kenapa dibohong?
Aku ini bukan di sini
Tempat aku tak sepatutnya dibiarkan di luar pergi

Aku patut disimpan di suatu tempat
Di mana cuma ada ayah ibu
Di mana mereka kan sayang aku
Untuk siapa aku, untuk siapa aku
Bila aku keluar aku dikeji
Bila aku di luar aku dimaki
Kerana yang dimahukan cuma wajah rupa seri

Ayah bonda, kenapa bohong saya?
Ayah bonda, kenapa tak cerita?
Dunia tempat kejam, dunia macam-macam
Depa tak suka saya, depa tak cinta saya
Kenapa ayah? Kenapa bonda?
Tak dikhabarkan yang mereka-mereka
Yang tak sukakan siapa saya
Yang hendak dari dulu menjadi saya
Mereka semua hendak saya jadi cantik badan jelita
Tapi itu memang bukan saya, bukan saya, bukan saya

Maka apakah aku harus pergi?
Duduk di rumah dan terus mati?
Apakah aku tinggal di sini
Tak akan pergi, tak akan pergi

Dunia tempat kejam, dunia macam-macam
Tapi jangan sedar dengarkan semua kata mereka
Dunia tempat kejam, dunia macam-macam
Tapi janganlah engkau percaya kata mereka

Biar kita begini saja; buruk, kering, kecik, cantik
Biar saja diri kita; kecik, molek, hodoh, jelik
Siapa kita itu kita, cinta saja jiwa kita
Kalau mereka tak suka, pergi mampus tak apa
Tak apa, tak suka, tak apa

Ini sisa-sisa rasa
Rasa jiwa yang luka






No comments: